Suatu sore di bulan September 2018 yang cerah, tepat di bibir pantai berpasir kecoklatan yang halus juga lembab di Desa Suru, tampak seorang pria purna usia (60+) berbaju gamis putih dan membawa tongkat sebagai alat bantu jalannya, bersusah payah menerabas kerumunan orang-orang yang mengantre berobat gratis di lapak Pengobatan Gratis Komunitas Klinik Apung.
Para tenaga medis yang melihat gerak si kakek, seketika menghampiri beliau dan menuntunnya agar lebih dekat ke lapak pengobatan yang memang hanya beralas terpal besar itu, lalu menyilakannya duduk persis di samping sang peracik obat.
Mungkin, musabab si kakek melihat obat yang cukup banyak, lantas tanpa tedeng aling-aling ia pun menghamburkan pertanyaan pada kami yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih begini terjemahannya: Anak, bisa kasih sembuh kakek punya darah tinggi? Kakek punya asam urat juga bisa dikasih hilang? Kadang, kakek suka batuk-batuk tengah malam, badan panas dingin (demam), dan susah tidur, apalagi kakek sendirian sekarang ini.
“Itu sakit karena faktor kesepian.” Seorang warga yang juga akrab dengannya, menimpali curhat colongan si kakek dengan suara yang sengaja dikencangkan. Walhasil, ekspresi-ekspresi ceria seketika menyemburat dari reaksi tawa terpingkal-pingkal para warga yang hadir kala itu.
Setelah momen guyonan itu, suana pengobatan gratis pun semakin ramai karena warga kian banyak berdatangan dengan membawa keluhan kesehatannya masing-masing. Para tenaga medis Komunitas Klinik Apung pun sesegera mungkin merespons dengan melakukan tensi darah, diagnosa penyakit, dan tentu saja pemberian obat secara cuma-cuma alias GRATIS, bahkan memberi resep obat jika stok obat kami sudah ludes terpakai.
Dari secuil cerita ini, kami hanya ingin memberi gambaran bahwa betapa bahagianya warga pesisir di wilayah kami, Kab. Seram Bagian Timur, Maluku, jika mereka diberi hak sehatnya secara cuma-cuma, didatangi untuk pemeriksaan-pemeriksaan berkala, hingga diberi saran-saran tentang hidup sehat melalui penyuluhan.
Untuk itulah, Komunitas Klinik Apung dalam kapasitas ini ingin bergerak membantu pemerintah daerah dan instansi kesehatan daerah untuk bergerak secara kolektif melakukan pelayanan kesehatan gratis di masyrakat, tanpa berharap embel-embel apapun. Pokoknya, pelayanan. Yang kami inginkan hanya satu; tuhan mempergunakan diri kami untuk kesehatan warga pesisir.
Atas niatan itu pula, kami bergerka mencari donasi dari orang ke orang, dari lembaga ke lembaga, dari kolaborasi komunitas ke komunitas, hingga akhirnya kami dipertemukan dengan Narasi, Kita Bisa (dotcom), Komunitas Mata Kita, dan Tim Konser #dirumahaja untuk bersama-sama melakukan pelayanan kesehatan di masyarakat pada bulan September hingga Oktobr 2020 ini melalui program ARISAN KEBAJIKAN.
Ada sejumlah program yang akan kami laksanakan, di antaranya: Pengobatan gratis, Sunatan Massal, Pendampingan Ibu Hamil, Kebun Organik berisi obat-obat tradisional, Bank Sampah dengan konsep yang menyenangkan, dan penyuluhan kesehatan tentang Covid-19 di komunitas mitra dan masyarakat. Program-program ini, kami rencakan berlangsung di desa sepanjang Kec. Siritaun Wida Timur dengan titik kegiatan di Desa Kwaos, Desa Birit, Desa Suru, dan Desa Keta.
Dalam program ini pula, kami berkolaborasi dengan tiga komunitas keren di Maluku; yaitu Green Moluccas yang berpusat di Kota Ambon, Komunitas Eko Beta di Kota Ambon, dan Komunitas Taman Baca Keta di Desa Keta, Kab. Seram Bagian Timur, Maluku. Kami yakin, hanya dengan kolaborasi, kinerja-kinerja kemanusiaan lebih punya kekuatan dan keberlangsungan, sebab sesama komunitas bisa saling menguatkan satu dengan lainnya.
Kami juga berharap, melalui program Arisan Kebajikan yang bertema “Desa Sehat di Musim Pandemi Covid-19: kontekstualisasi gerakan kesehatan perdesaan” ini, dapat menjadi gerakan pelayanan dan literasi kesehatan di masyarakat. Semoga, program-program kami ini dapat berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Sampai jumpa dalam pelaksanaan program-program kami, ya.
Salam Sehat, Peduli, Bahagia.
Komunitas Klinik Apung