Laporan:Ekspresi Maluku
AMBON,EKSPRESIMALUKU.com – Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, diruang Rapat Kantor Gubernur Maluku, Senin, 02/05/2021.
” Bagaimana di libur lebaran ini terjadi lonjakan kasus.Ini tentunya kita tau referensi kita adalah negara India.Dimana India sebagai salah satu negara yg Indonesia pakai referensi untuk penanganan COVID-19,” jelas Kasrul.
Ternyata ketika kemarin India melonggarkan dan menyatakan sudah tidak ada kasus langsung naik sampai dasyat. Kita tidak mau kasus di India terjadi di Indonesia.
Untuk itu presiden mengarakan kepada semua kepala Daerah untuk lebih berhati-hati lebih mengendalikan kondisi yang ada ini di daerah masing-masing.
” Menindaklanjuti dari arahan itu kami pagi tadi mendapat arahan dari Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) ,Menteri Kesehatan (MENKES) ,Panglima TNI Polri,Kejaksaan,BNPB dan Lembaga yang lain dan juga ada masukan dari teman-teman Bupati satgas Kabupaten/Kota akhirnya kita melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap surat edaran Gubernur yang kemarin,” ungkap Kasrul.
Adapun mudik ini kita akan bagi lagi pada 3 fase,fase pertama itu pra,jadi sebelum tanggal 6 kalau dari sekarang mulai dari tanggal 3 sampai tanggal 5,kemudian tanggal 6 sampai tanggal 17 kemudian tanggal 18 – 24.
Adapun,Pemda akan melakukan perubahan misalnya begini jadi tanggal 3-5 semua pelaku perjalanan yang antara Kabupaten itu tidak pakai SIKM,tetapi protokol kesehatan,berupa tes anti Gen,pcr tetap menjadi persyaratan.
Kemudian dimasa tanggal 6 sampai tanggal 17 itu SIKM berlaku dan anti gen juga berlaku hanya 2 x 24 jam kalau tanggal 3-5 kalau mau berangkat harus pakai tes anti gen yang sampelny diambil 1 x 24 jam.
Nah tanggal 6-17 pakai SIKM plus yang tadi cuma dia 2 x 24 jam,nanti ditanggal 18-24 kembali berlaku lagi 1×24 jam saja.
SIKM, dikeluarkan oleh Satgas Kabupaten/Kota asal yang ingin keluar.
Kita ini karena berada di wilayah yang zonasinya sudah orange yang kerentanannya sedang itu semua penumpang 50 persen dari kapasitas kalau orange kuning dibawa kuning itu 80 persen, pungkas Kasrul.(*)