Laporan:Fatah
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Akreditasi perguruan tinggi merupakan acuan dalam memberikan informasi tentang mutu pendidikan pada suatu lembaga. Selain itu, akreditasi menjadi tolak ukuran bagi masyarakat untuk menilai kesiapan suatu perguruan tinggi dalam melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Sesuai standarisasi yang diberikan oleh pemerintah.
Penegasan itu disampaikan Wakil Koordinator (Wakor) Kopertis Wialayah VIII Makassar, Prof. Dr. Sabarudin Garancang, MSi, pada Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam yang berlangsung di gedung Mae Oku, Kota Masohi, Maluku Tengah. Kamis, 20/09/2018.
“ Tidak mudah bagi suatu perguruan tinggi memperoleh akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT. Akreditasi B yang dicapai oleh STAI Said Perintah Masohi tetap dipertahankan. Jika terus berbenah, maka STAI sudah mampu beralih status menjadi Institut. Dengan menambah Fakultas serta Prodi baru “, Pungkas Garancang kepada media.
Bupati Maluku Tengah, H. Tuasikal Abua, SH dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Maluku Tengah, M. Bahrum Kalauw berpesan agar STAI Said Perintah Masohi tetap solid mencerminkan insani yang berahlak mulia serta menghasilkan SDM yang bermutu dengan tetap menjaga nama baik almamater serta berperan memajukan daerah ini.
” Gelar sarjana menjadi hadiah untuk keluarga terutama orang tua. Terus belajar dalam memajukan daerah, bangsa dan negara ini. Sebab pengabdian sesungguhnya baru dimulai. Khususnya untuk sarjana muda yang baru saja selesai mengenyam pendidikan S1 di STAI Said Perintah Masohi “, Tutur Bupati.
Terkait pengembangan kampus kedepan, Ketua STAI Said Perintah Masohi, Djar Wattiheluw menjelaskan, STAI terus berbenah dari tahun ke tahun, lebih khusus dalam menciptakan kualitas SDM di bidangnya.
“ Tahun ini Kita kembali mencetak 96 Wisudawan. Tentunya output yang diharapkan agar SDM yang di luluskan STAI Said Perintah Masohi ini mampu bersaing serta kontribusi dalam pembangunan. Baik di Kabupaten, Provinsi maupun pada level Nasional. “, Tandas Wattiheluw.