Connect with us

Pendidikan

Adele Patty : Sekali Pramuka, Tetap Pramuka

PIRU,EKSPRESIMALUKU.com – Senyum merekah diwajahnya  penuh semangat, saat bersua Adele Patty yang akrab disapa kak Ade . Ibu satu orang anak dan tiga cucu ini, lama bergelut di dunia pandu, Pramuka Indonesia. Atas jasa dan dedikasinya selama puluhan tahun, mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhojono, menyematkan penghargaan satya  lencana Melati kepada dirinya.
Bagi wanita yang Lahir di Banda Neira 14 Desember 1944 silam ini, Adele terbilang salah satu Pembina Pramuka tertua di Maluku. Semboyan sekali pramuka, tetap pramuka telah mendarah daging bagi Ade Patty yang selalu terlihat aktif pada berbagai kegiatan bersama anggota pramuka di Kabupaten Seram Bagian Barat
Adele Patty menuturkan, dirinya mengenal Pramuka sejak kecil. Hanya saja di tahun 1967, baru  mengikuti sejumlah kursus  hingga menjadi Pembina pramuka  tahun 1970. ”Saya selalu mengikuti kursus-kursus, sampai jadi pembina mahir. Saya pun ditarik ke Kwartir Daerah,” tuturnya.
Awal keaktifan Adele didunia Pramuka, berawal dari  SK Kementerian Agama.  “Kebetulan  saya menjadi pegawai dilingkungan kementerian agama dan pensiun pada  tahun 2002 lalu,” ungkapnya.
Kendati sudah berumur, Adele tetap aktif dibarisan pimpinan Lord Baden Powell. Baginya, Pramuka mengajarkan, mendidik kedisiplinan dan bersikap serta membentuk karaktek kita menjadi mandiri dan pekerja keras.
Dirinya merasa kecewa, karena saat ini, ada generasi yang menjadi anggota Pramuka hanya karena kepentingan saja. Berbeda dengan zamannya, sekarang, Pramuka sudah memiliki uang, sementara dulu, Pramuka dibangun dengan susah payah. Tidak mengharapkan imbalan apa pun.
Adele sempat menyinggung beberapa kawan seangkatan di Pramuka Maluku, seperti Kakak Soumokil dan Kakak Mus Tauran. “Mereka  yang membuka pertama kali Kwartir Daerah .
Dirinya berharap, anggota Pramuka saat ini, memiliki sikap sopan santun, berbudi pekerti luhur dan mempunyai wawasan kebangsaan”. (EM-Aswad)

Advertisement

Gempa terkini di Indonesia

More in Pendidikan