AMBON-EKSPRESIMALUKU.com_Deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku, Murad Ismail – Michael Wattimena (2M) yang diusung Koalisi Maluku Maju dengan partai pengusung PAN, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, serta partai pendukung PBB dan Ummat.
Kegiatan tersebut bertempat di lapangan Merdeka, dan berlangsung semarak serta dihadiri ribuan simpatisan yang terdiri dari warga Kota Ambon. Rabu malam, 11/09/2024.
Naskah deklarasi dibacakan Ketua Tim Pemenangan 2M, yakni Ny; Widya Pratiwi Murad, yang terdiri dari 5 butir.
Pertama menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Pata Siwa Pata Lima.
Kedua, siap lahir batin, jiwa raga, sepenuh hati mengamankan keputusan dewan pimpinan pusat partai politik koalisi Maluku Maju dan memenangkan pasangan calon Murad-Michael.
Ketiga, dengan semangat kekeluargaan dan persaudaraan meyakinkan basudara pemilih untuk menyampaikan visi, misi, dan program ”Maluku Maju, Berbudaya, Berdaya Saing, Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Kepulauan” sebagai citra diri pasangan calon Murad-Michael
Keempat, terus mewujudkan Pilkada serentak yang luber, jurdil, tidak melakukan kampanye hitam, ujaran kebencian, politisasi SARA, serta berita hoax.
Kelima, baku kele panggayong sama-sama dengan riang gembira, bahagia bawa suara untuk Murad-Michael menang, menang, Memimpin Maluku
“Demikian deklarasi ini dibuat untuk menggerakan seluruh sumber daya kader anggota partai, partisan, relawan sampai ke seluruh pelosok seantero Maluku,” ujar Widya saat membacakan naskah deklarasi.
Sementara dalam pidato, Calon Gubernur Maluku, Murad Ismail (MI), mengatakan politik bagi dirinya adalah sebuah pengabdian. Pengabdian memiliki makna penyerahan diri, dan pengabdian tanpa batas.
Sebagai manusia biasa, kata MI, bahwa kesabaran ada batasnya. Tapi bagi seorang insan pengabdi, hatinya selalu tidak goyah. Dengan ujian apapun, ujian tentang loyalitas, ujian tentang persahabatan. Bahkan banyak aral melintang sekalipun dihujat dihina dikhianati bahkan dizalimi.
“Bagi saya politik adalah harapan, harapan tetap selalu ada, karena masa depan tidak mungkin hilang. Bahkan putus asa itu selalu dekat dengan nafsu angkara yang terus menggoda kita tentang kekhawatiran dan pesimisme, sedangkan Tuhan menjanjikan tentang ampunan dan rahmat.
Pada kesempatan tersebut, MI juga menyampaikan permohonan maaf kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengampun atas segala dosa dan kekhilafan yang pernah dirinya lakukan kepada semua masyarakat Maluku.
“Terima kasih kepada masyarakat Maluku yang memberikan kepercayaan kepada saya selama mengemban amanah menjadi gubernur Maluku. Dimana saya bertransformasi dari seorang Komandan Brigade Mobil Kepolisian RI menjadi seorang sipil, gubernur, memimpin Maluku, Upulatu pelayan rakyat,” tandas MI.
MI juga dalam pidatonya mengaku merasakan denyut nadi jantung masyarakat Maluku, olehnya itu dirinya mohon maaf apabila masih banyak yang belum dicapai
“Tapi yakin dan percayalah sebagai seorang pemimpin, saya tidak akan menyalahkan orang lain yang dipimpinnya yaitu rakyatnya sendiri,” ucap MI.
Dikatakan, seorang pengabdi akan terus melanjutkan pengabdiannya dengan satu kekuatan, yaitu doa, saling percaya, meningkatkan tentang kesabaran, dan teruslah berbuat kebaikan yang bermanfaat bagi semua orang.
“Terima kasih kepada partai Koalisi Maluku Maju, yang telah melaksanakan deklarasi Murad Ismail-Michael Wattimena sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku di Pilkada serentak 27 November 2024,” tandas MI yang mengaku merasa bangga dan terhormat karena menjadi bagian dari pilihan-pilihan partai politik yang mengusung dan mendukungnya dan Michael Wattimena kembali ke gelanggang Pilkada Serentak Nasional Pertama kali dalam sejarah perpolitikan Indonesia.
“Ada adigium tidak ada kawan dan lawan politik yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Namun bagi saya tidak ada politik balas dendam dan politik kebencian. Akan tetapi melalui momentum ini mari kita jadikan sebagai politik persaudaraan yang membahagiakan. Dulu kawan, sekarang lawan, dulu pembenci, sekarang penyayang, hanya ada kepentingan yaitu kepentingan mensejahterakan dan memakmurkan rakyat,” Tegas MI, mengakhiri pidatonya.